Pengertian ORNAMEN berasal dari kata “ORNARE” (bahasa Latin) yang berarti menghias. Juga berarti “dekorasi” atau pola hiasan sering disebut sebagai desain dekoratif atau desain ragam hias.
Setiap hiasan bergaya geometrik atau bergaya lain. Pola ornamen dibuat pada suatu bentuk dasar dari suatu hasil kerajinan tangan (Tembaga, kuningan, aluminium, emas, perak dan sebagainya). Termasuk arsitektur.
Contoh penerapa ornamen islami pada kubah masjid, pada replika pintu nabawi, lampu gantung masjid dan lain-lain.
Penerapan ornamen tembaga /kuningan, aluminium cor dan kaca patri di terapkan juga oleh GUDANG ART DESIGN. Sebagai pengrajin kerajinan tembaga dan kerajinan kuningan di Indonesia.
Daftar Isi
Pola – Pola Ornamen
- Simetris yaitu pola yang dibuat, antara bagian kanan dan kiri atau atas dan bawah adalah sama.
- Asimetris yaitu pola yang dibuat antara bagian-bagiannya (kanan-kiri, atas-bawah) tidak sama.
- Pengulangan yaitu pola yang dibuat dengan pengulangan motif-motif.
- Bebas atau kreasi yaitu pola yang dibuat secara bebas dan bervariasi.
Unsur-unsur Ornamen
Menggambar tidak terlepas dari unsur-unsur yang saling mendukung antara sdatu denganyang lain . Unsur yang dimkasud yaitu: titik, garis, bidang bentuk, ruang dan warna.
Fungsi Ornamen
Fungsi ornamen dapat dibedakan menjadi dua yaitu : Fungsi religius yang erat berhubungan dengan kegiatan Upacara keagamaan. Dan spiritual untuk menolak bala,mendatangkan rejeki dan lain-lain.
Sedangkan ornamen sebagai fungsi terapan digunakan untuk menghias benda-benda seni . Seperti pada hasil kerajinan, gerabah, bangunan, mebeler atau sebagai dekorasi untuk menambah nilai estetis semata.
Mengenal Ornamen Primitif
Ornamen primitive Seni hias primitif berkembang pada Zaman prasejarah. Yang mana tingkat kehidupanmanusia pada masanya sangat sederhana sekali. Dan sekaligus merupakan ciri utama,sehingga manusianya disebut orang primitif. Hal ini berpengaruh dalam kebudayaanyang mereka hasilkan.
Mereka menghuni goagoa, hidup berpindah-pindah (nomaden)dan pekerjan berburu binatang. Di bidang kesenian, seni hias yang dihasilkan juga sangat sederhana, namun memiliki nilai tinggi sebagai ungkapan ekspresi mereka.
Peninggalan karya seniyang dihasilkan berupa lukisan binatang buruan. Lukisan cap-cap tangan yang terdapat pada dinding goa, seperti pada dinding goa Leang-leang di Sulawesi Selatan. Selain karya lukisan, terdapat juga hiasan-hiasan pada alat-alat berburu mereka yang berupa goresan-goresan sederhana.
Karya seni yang dihasilkan hanya merupakan ekspresi perasaan mereka terhadap dunia misterius. Atau alam gaibyang merupakan simbolis dari perasaan-perasaan tertentu. Seperti perasaan takut,senang, sedih, dan perasaan damai.
Ciri-ciri lain dari seni premitif yaitu goresannya spontannitas, tanpa perspektif, dan karna warnanya terbatas pada warna merah,coklat, hitam, dan putih