Kadar Air Kayu jati Bersifat higroskopis, artinya kayu memiliki daya tarik terhadap air, baik dalam bentuk uap maupun cairan. Kemampuan kayu jati untuk mengisap air atau mengeluarkan air tergantung pada suhu dan kelembaban udara sekelilingnya. Sehingga banyaknya air dalam kayu selalu berubah-ubah menurut keadaan udara atau atmosfer sekelilingnya. Semua sifat fisika kayu sangat dipengaruhi oleh perubahan kadar air kayu. Oleh karena itu dalam penggunaan kayu sebagai bahan baku bangunan, perabotan dan lain sebagainya perlu diketahui kandungan kadar air, letaknya air dalam kayu dan bagaimana air itu bergerak di dalam kayu.
Banyaknya air yang dikandung pada sepotong kayu jati disebut kadar air kayu (Ka). Banyaknya kandungan kadar air pada kayu bervariasi tengantung jenis kayunya, kandungan tersebut berkisar sekitar 40 – 300%, dinyatakan dengan prosentase dari berat kayu kering tanur. Berat kayu kering tanur dipakai sebagai dasar, karena berat ini merupakan petunjuk banyaknya zat padat kayu. Rumus penentuan kadar air :
Standar untuk menentukan banyaknya air adalah dengan mengeringkan kayu dalam tanur pada suhu 100 – 105o C, hingga mencapai berat tetap. Dalam keadaan ini kadar air kayu dianggap nol, walaupun sebenarnya kayu masih memiliki kadar air sekitar 1%. Berat kayu pada keadaan kering tanur disebut kayu kering tanur (Wo). Karena itu berat air yang ada dalam kayu adalah perbedaan antara berat kayu sebelum dikeringkan (berat basah/berat awal= Wb) dikurangin berat kayu sesudah dikeringkan dengan tanur. Rumus diatas dapat ditulis sebagai berikut.
Banyaknya air yang dikandung pada sepotong kayu jati dapat pula ditentukan menggunakan alat hydrometer (alat pengukur kadar air kayu) dengan batas maksimum kadar air 60%.
Keadaan air yang terdapat di dalam kayu terdiri atas dua macam yaitu :
- Air bebas, yaitu air yang terdapat dalam rongga-rongga sel, paling mudah dan terdahulu keluar. Air bebas umumnya tidak mempengaruhi sifat dan bentuk kayu kecuali berat kayu.
- Air terikat, yaitu air yang berada dalam dinding-dinding sel kayu, sangat sulit untuk dilepaskan. Zat cair pada dinding-dinding sel inilah yang berpengaruh pada sifat-sifat kayu. Bilamana air bebas telah keluar dan masih tertinggal air terikat, dikatakan kayu telah mencapai titik jenuh serat (fiber saturated point). Tingkatan titik jenuh serat untuk semua jenis kayu tidak sama, karena adanya variasi susunan kimiawi kayu. Tetapi umumnya berkisar antara kadar air kayu 25-30% dan untuk mendapatkan berkualitas baik (Berkelas) mendekati kadar 13% . Semoga informasi ini bermanfaat.