Mengenal Lebih Jauh Kaca Patri Masjid

Kaca patri masjid, sebagai sebuah karya seni dan kerajinan, mensyaratkan adanya keterampilan artistik untuk memahami desain kaca patri yang sesuai dan dapat diterapkan, serta keterampilan teknik untuk merakit potongan kaca tersebut. Sebuah jendela harus dapat dimasukkan dengan pas ke dalam ruang yang tersedia, harus dapat menahan hujan dan angin serta juga khususnya jendela yang besar mampu menahan bebannya sendiri.

Banyak kaca patria atau jendela besar yang bertahan dalam ujian waktu dan secara substansial tetap utuh sejak abad pertengahan akhir. Di Eropa, jendela-jendela tersebut merupakan bentuk seni yang harus terlestarikan dan harus dikembangkan. Dalam konsep ini, tujuan pembuatan kaca patri ialah bukanlah tidak mengizinkan mereka yang berada di dalam gedung untuk melihat ke luar atau bahkan secara khusus untuk menerima cahaya, tetapi lebih kepada mengendalikannya serta menambah daya tarik.

Seni Kaca Patri Masjid

Desain sebuah kaca patri masjid dapat saja berupa kiasan atau abstrak; mungkin saja memadukan berbagai narasi yang diambil dari Bahasa Arab atau bisa juga dari Al-Qur’an, mungkin juga bisa mempresentasikan Arab dari Nabi Muhammad SAW dan bisa juga Allah SWT.

Kaca patri masjid dalam bangunan dapat juga tematik, misalnya di dalam masjid (peristiwa-peristiwa para nabi), atau bisa juga di atas dengan kaca patri awan yang indah dan begitu sejuk untuk dilihat.

Kaca patri masih populer sampai sekarang, tetapi sering disebut sebagai kaca seni. Karya ini merupakan hal yang lazim di dalam rumah mewah, bangunan komersial, dan tempat ibadah. Berbagai seniman dan perusahaan dan seniman dikontrak untuk membuat seni yang indah, mulai dari kubah, jendela dll.