Perjuangan bangsa Indonesia mempertahankan keutuhan adat ditengah arus modernisasi yang tak kunjung berhenti. Salah satu contoh kedekatan masyarakat Dayak terhadap alam sangatlah terasa dalam karya seni yang tertuang dalam ornamen pintu ini. Karya seni merupakan hasil peradaban manusia Sekaligus merupakan sebuah media budaya dalam masyarakat atau kelompok tertentu untuk saling mengenal dan berkomunikasi dan menunjukkan eksistensinya.
ORNAMEN telah lama menjadi bagian yang melekat dalam sejarah seni rupa di Indonesia. Publik dapat melihat pada sekujur bangunan banyak candi Hindu dan Buddha yang bertebar di beragam kawasan di Indonesia. misalnya, candi Borobudur yang dibangun mulai sekitar 824 M dan candi Prambanan sekitar 850 M. Di dalamnya, pada arca, relief, dan tubuh candi itu sendiri banyak sekali tergurat ornamen yang mengisahkan fragmen-fragmen Ramayana dan Mahabharata.
Ada detail yang bisa dimungkinkan menjadi salah satu representasi atas ketelitian cara kerja dan bahkan cara berpikir masyarakat Indonesia waktu itu. Begitu juga dalam Kesederhanaan dan keharmonisan hidup masyarakat dayak dalam memasukan unsur ornamen dan motif-motif yang indah dalam berbagai macam media.
Modernitas, teknologi dan gelombang globalisasi memang tak dapat dihindari, namun itu tidak berarti kita boleh membiarkannya dengan leluasa mengambil dan mengganti warna, memporak porandakan tradisi semaunya. Semakin pudarnya eksistensi dan berkurangnya minat generasi muda patus kita waspadai, Sebagai bagian dari tradisi dan budaya kita patus melestarikan dan menjaga sekaligus menjadi tanggung jawab moral terhadap generasi-generasi muda saat ini.