Pada hakekatnya, seni kerajinan logam tembaga akan mempunyai permukaan tekstur (Texture) sering dikategorikan sebagai corak/pattern dari suatu permukaan benda, misalnya permukaan plat tembaga, kuningan, kaca patri, karpet, daun, kulit kayu dan sebagainya. Tekstur merupakan karakteristik instrinsik suatu citra yang terkait dengan tingkat kekerasan (roughness), granulitas (granulation),dan keteraturan (regularity) susunan struktural piksel. Aspek tekstural dari sebuah citra dapat dimanfaatkan sebagai dasar dari segmentasi, klaifikasi, maupun interpretasi citra.
Contoh Texture Kerajinan Logam Tembaga
Tekstur tembaga adalah merupakan titik-titik kasar atau halus yang tidak teratur pada suatu permukaan logam tembaga. dimana Titik-titik ini dapat berbeda dalam ukuran ukuran, warna, bentuk atau sifat dan karakternya, seperti misalnya ukuran besar kecil, warna terang gelap, bentuk bulat, persegi atau tak beraturan sama sekali atau lain-lain. Suatu tekstur yang susunannya agak teratur, maka dapat maka dapat disebut sebagai corak (pattern).
Skala, jarak pandang, dan cahaya adalah faktor-faktor penting yang mempengaruhi persepsi terhadap media tekstur dan permukaan yang akan ditunjukkannya.
Sehingga semua bagian material akan mempunyai tingkat tekstur tertentu. Akan tetapi, apabila semakin halus skala pola teksturnya, akan semakin halus pula penampilannya. Dalam skala relative suatu tekstur dapat mempengaruhi penampilan dan posisi actual suatu bidang dalam ruang. Tekstur dengan urat-urat yang mempunyai arah tertentu dapat mempertegas panjang atau lebar suatu bidang. Tekstur yang kasar dapat membuat sebuah bidang terlihat seakan-akan lebih dekat, memperkecil skalanya, dan menambah bobot visualnya. Secara umum, tekstur cenderung mengisi secara visual suatu ruang di mana tekstur itu berada.