Itulah sejarah masjid di Madinah. Masjid sederhana, tanpa atap tanpa jendela, tanpa kehadiran mihrab, tanpa ornamen, tanpa alas, pun tanpa kubah masjid. Dan ketika adzan orang tidak pergi ke menara dekat masjid. Orang akan beranjak ke tempat yang paling tinggi dekat masjid.
Kini zamannya beda, di zaman modern, orang tidak lagi teriak di atas menara masjid, tapi memakai mikrofon dalam mengkumandangkan adzan, walau demikian menara dan kubah masjid tetap menjadi unsur umum yang tidak dapat di pisahkan dalam arsitektur masjid di seluruh dunia. Kubah masjid selalu melekat pada citra masjid di manapun, dengan bervariasi dan gaya yang berbeda-beda. Kubah masjid dimungkinkan bentuknya bagai sepak bola, bentuk bulat sempurna, atau bentuk bulat dengan ditutupi oleh polesan atap runcing. Masjid dimungkinkan pula memiliki kubah lebih dari satu.
Selain memberikan isyarat visual untuk sebuah komunitas muslim, fungsi utama kubah masjid adalah untuk memberikan sudut pandang tentang kebersamaan umat diseluruh dunia yakni penyeragaman dan penghormatan pada budaya yang melahirkan dan menyebarkan ajaran Islam, yakni budaya Arab-Mediteranian.
Umat Islam bisa menggambarkan sebuah kubah masjid dalam kepalanya dan sangat akrab dengan masjid setiap harinya. Karena panggilan untuk sholat lima kali setiap hari: fajar, siang, sore hari, matahari terbenam, dan malam dan dilaksanakan di masjid bisa secara berjamaah atau bersama-sama.
Di masjid paling modern, kubah masjid difungsikan sebagai ornamen budaya, arsitektur islam dan juga di lain sisi merupakan ornamen yang fungsional.
Kubah Masjid – Asal Mula Lahirnya Kubah Masjid
Kubah Masjid adalah suatu elemen struktural desain dari arsitektur yang berbentuk atap tetapi memiliki rongga, dan membentuk seperti sebuah bola, tepatnya setengah lingkaran. Struktur atau kerangka kubah masjid, umumnya terbuat dari berbagai bahan material, dan memiliki garis kesamaan terhadap arsitektur lama maupun merujuk ke masa prasejarah.
Kubah masjid yang pertama ditemukan adalah di suatu tempat tinggal kecil yang terbuat dari gading Mammoth dan tulang, ditemukan oleh seorang petani di Mezhirich, Ukraina, pada tahun 1965 ketika ia menggali di ruang bawah tanah. Dan perkiaraan para arkeologis, bangunan kubah itu sudah berusia antara 19.280 -. 11.700 SM.
Di zaman masehi, penciptaan kubah masjid seperti struktur yang telah didokumentasikan dan terbentuk pada pemikiran banyak masyarakat adat di seluruh dunia. Misalnya Wigwam, penduduk asli Amerika menggunakan cabang melengkung atau tiang ditutupi dengan rumput. Orang-orang Efe Afrika Tengah membangun struktur serupa, menggunakan daun sebagai atapnya.
Contoh lain dari bentuk respresentasi kubah masjid adalah Igloo, tempat penampungan orang Eksimo, dibangun dari balok salju. Orang-orang Himba Namibia membangun “igloo khas gurun” dari pial sebagai tempat penampungan sementara untuk kamp-kamp ternak musiman, dan pula dibuat sebagai rumah permanen oleh masyarakat miskin. Sejarah perkembangan dari struktur kubah masjid yang lebih canggih tidak didokumentasikan dengan baik. Meskipun kubah telah mendunia. Dikenal sejak peradaban Mesopotamia dini, terdapat pula di China, dan pula di Eropa Barat di milenium pertama sebelum Masehi.
Sehingga penggunaan bentuk kubah dalam konstruksi tidak memiliki satu titik asal dan ada di hampir semua budaya dunia, jauh sebelum kubah dibangun untuk menghasi masjid, sebagai kubah masjid.Dan dari masa ke masa sebentuk tradisi asli penggunaan kubah dalam bangunan dikembangkan luaskan ke berbagai budaya. Misalnya dalam arsitektur gereja di Rusia, yang telah mengadopsi agama Kristen Ortodoks dari Byzantium. Kubah Rusia sering disepuh atau dicat cerah, dan biasanya memiliki karkas dan kulit luar yang terbuat dari kayu atau logam.
Untuk Bentuk kubah yang hampir menyerupai bawang dan selalu menjadi ciri khas lain dalam arsitektur Rusia, sering dikombinasikan dengan atap tenda. Kubah ini pun pada akhirnya menjadi bagian tidak terpisahkan dari perjalanan sejarah kubah masjid. Kubah di Eropa Barat menjadi populer lagi selama masa Renaissance, mencapai puncaknya dalam popularitas selama abad ke-18 awal periode Barok. Contohnya saja adalah basilika katolik di Roma, bangunannya juga memiliki kubah. Bangunan di Roma ini juga menjadi salah satu bangunan yang pada akhirnya menjadi sejarah hadirnya kubah masjid.