Kaca patri cukup banyak orang yang kurang memperhatikan salah satu ornamen penting ini dalam suatu bangunan dan temapt ibadah, padahal bisa dibilang ornamen kaca patri ini sangat cocok dengan iklim tropis di negeri Indonesia yang kaya akan matahari yang sangat panas. Ornamen kaca patri akan semakin indah bila mengenai cahaya sinar matahari dan menembusnya, seolah olah cahaya matahari yang menembus kaca patri itu seakan sedang melakukan aksinya yang sangat indah sekali untuk dilihat. Ornamen kaca patri dalam bahasa Inggris disebut leaded glass atau stained glass art.
Di Indonesia saat ini telah banyak bangunan gereja yang memiliki arsitektur yang sangat indah sekali serta menerapkan kaca patri gereja dengan seni yang bergambarkan peristiwa-peristiwa kepercayaan agama Kristen. Sejak seni kaca patri bangunan diciptakan, memang kaca patri telah mempesona dan terbukti memberi keindahannya di tempat ibadah sekalipun.
Sejarah Kaca Patri Gereja
Dilihat dari perjalanan sejarahnya, seni kaca patri yaitu ornamen arsitektur yang berasal dari benua Eropa. Penggunaan kaca warna atau kaca patri pada jendela terutama untuk rumah-rumah ibadah dimulai pada pertengahan abad ke-12. Pada abad inilah, seni kaca patri ini berada pada puncak kejayaannya.
Sebenarnya teknik pewarnaan pada kaca seperti ini sudah dikenal di wilayah Mesir dan Mesopotamia pada masa milenium ketiga sebelum masehi, yang kemudian berkembang pada era bangsa Romawi.
Di Indonesia sebenarnya kita telah mengenal pula ornamen kaca patri ini. Tetapi, tidak pernah yang jelas siapa membawa seni kaca patri ini ke Indonesia. Menariknya, sampai pertama abad ke-19 kaca termasuk jenis barang mewah istimewa dan sangat mahal. Di Indonesia pun, bahan kaca tetap langka sampai awal abad ke-20, kecuali untuk kalangan terbatas sehingga diterapkan sebagai kaca patri gereja.
Desain Menarik Kaca Patri Gereja
Kaca patri gereja mempunyai banyak pilihan warna seperti merah, kuning, hijau, biru, hitam, dan masih banyak lagi untuk bisa diterapkan sebagai kaca patri gereja. Setiap warna menghasilkan tampilan yang berbeda dan keunikan yang berbeda. Sedangkan bahan material kaca patri yang di gunakan yaitu ada kaca Impor (Kaca impor 70% dan lokal 30%), Kaca Semi (Kaca Impor 40% dan lokal 60%), Kaca Lokal ( 100% kaca lokal), dengan ketebalan kaca 3 mm.
Kaca Impor artinya kaca yang tidak di produksi di dalam negeri sendiri yaitu Indonesia. Perbedaan tampak jelas pada tampilan warna dan bahan materialnya. Kaca impor memberikan warna yang lebih tajam dan natural di banding kaca warna local buatan sendiri. Kalau di raba atau disentuh secara halus setiap sisi pada kaca impor semua halus sedangkan untuk kaca lokal ada satu sisi yang kasar. Pemotongan kaca impor juga lebih mudah dan lebih baik.